Munculnya jamur pada kasur dapat menyebabkan banyak masalah lain, mulai dari tidur yang tidak nyaman hingga memicu keluhan terkait kesehatan. Jika kasur ditumbuhi jamur, hal tersebut menunjukkan kondisi kasur yang tidak lagi bersih dan sehat. Umumnya bisa terjadi karena kondisi ruangan atau kasur yang lembab. Inilah mengapa mengatur suhu ruangan serta membersihkan dan menjemur kasur memang perlu dilakukan secara rutin. 

Seseorang bisa menghabiskan sebagian besar waktunya di atas tempat tidur. Jika kondisi kasur tidak bersih apalagi berjamur, maka tentu harus segera diatasi agar dampaknya tidak melebar. Lalu bagaimana caranya? Yuk, kenali ciri kasur berjamur dan simak langkah-langkah membersihkan jamur pada kasur di bawah ini. 

Ciri-ciri Kasur Berjamur 

Sebelum mengetahui cara membersihkan jamur yang hidup di kasur, penting untuk mengetahui ciri-ciri kasur berjamur terlebih dahulu. Jika kasur tampak bersih, Anda bisa melakukan pengecekan ulang untuk memastikan bahwa kasur memang tidak ditumbuhi jamur. Mengetahui lebih awal tentu lebih baik sehingga Anda dapat mencegah pertumbuhan jamur. 

Berikut adalah ciri-ciri kasur berjamur:

Kasur Bau 

Jamur bisa menyebabkan bau apek pada kasur. Mungkin awalnya tidak terasa namun bau bisa berkembang dan dapat cukup menyengat. Jika kasur bau, hal tersebut dapat mengindikasikan adanya jamur pada kasur. Namun, baunya sendiri akan tergantung pada jenis jamur yang tumbuh di kasur. 

Memicu alergi 

Beberapa orang bisa memunculkan reaksi alergi ketika menghirup partikel spora atau yang berkaitan dengan jamur. Beberapa jamur juga terbukti dapat menyebabkan asma sehingga dapat memicu masalah pernapasan dan memperburuk kondisi yang sudah ada. 

Muncul bintik jamur 

Kasur yang berjamur dapat terlihat dari adanya bintik-bintik berwarna abu-abu tua, merah, atau hitam. Tanda ini bisa ditemukan di permukaan kasur atau area dekat jahitannya. Jika sudah demikian, kasur jelas telah dipenuhi dengan jamur dan mungkin akan membutuhkan perawatan khusus untuk membersihkannya secara total. 

Baca juga: Efektif! Ini Cara Menghilangkan Tungau Kasur yang Ampuh

Cara Menghilangkan Jamur Pada Kasur 

Jika Anda ingin menghilangkan jamur yang tumbuh di kasur, Anda bisa mengikuti berbagai langkah berikut. Caranya mudah selama diterapkan pada kasur yang belum pada kondisi parah. 

1. Gunakan pelindung 

Sebelum mulai membersihkan, pastikan Anda menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan dan masker. Tujuannya agar terhindar dari risiko reaksi alergi terhadap jamur. Jika memiliki air purifier di rumah, manfaatkan alat tersebut untuk turut menghilangkan spora yang terbang di udara. 

2. Cuci sprei dan sarung bantal 

Lanjut dengan melepaskan sprei dan sarung bantal, cuci bersih menggunakan air panas yang telah dicampur dengan larutan desinfektan untuk membasmi jamur namun tetap aman pada kain. Keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari. 

3. Gunakan vacuum cleaner 

Gunakan vacuum cleaner untuk menghisap debu serta kotoran secara menyeluruh. Pastikan Anda juga menjangkau bagian sisi-sisi kasur dan buang kotorannya dengan aman di tempat tertutup agar spora jamur tidak kembali masuk ke dalam rumah. 

4. Aplikasikan larutan anti jamur 

Gunakan larutan pembersih untuk membasmi jamur pada kasur. Anda dapat mencampurkan alkohol isopropil dan air dengan takaran masing-masing 50 persen. Kemudian celupkan kain bersih ke dalam larutan dan gosokkan secara perlahan pada permukaan kasur yang berjamur. Selanjutnya, ketika jamur sudah bersih, celupkan kain bersih ke dalam air suhu normal dan bilas area tersebut.

5. Jemur kasur di bawah matahari 

Sinar matahari yang alami dapat membantu kasur kering sempurna sehingga tidak menumpuk kelembaban dan akhirnya tidak memicu hadirnya jamur. Cara ini efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur, Anda cukup menjemur dalam beberapa jam. 

Baca juga: Ampuh! Ini Cara Menghilangkan Bau Apek Pada Kasur

Sekarang Anda sudah mengetahui cara mengenali kasur yang berjamur serta langkah-langkah untuk mengatasi jamur yang tumbuh di kasur. Perawatan rutin diperlukan agar jamur pada kasur tidak kembali muncul. Jika demikian, hal tersebut dapat secara signifikan mengganggu kenyamanan tidur serta bisa berdampak serius untuk kesehatan.