Semua kalangan membutuhkan tidur cukup, termasuk para lansia. Kualitas tidur lansia juga penting untuk menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan. Tidur sendiri telah terbukti mampu membantu tubuh untuk mengembalikan energi setelah seharian beraktivitas, meningkatkan sistem imun, memperkuat memori, dan banyak lagi keuntungan lain.
Sayangnya, para lansia juga tidak bisa terhindar dari gangguan tidur. Beberapa dari mereka mengalami insomnia yang membuat pengalaman tidur tidak memuaskan. Lalu bagaimana mengatasinya? Ketahui berbagai gangguan tidur yang umum dialami para lansia dan tips untuk menjaga kualitas tidur mereka di bawah ini.
Gangguan tidur pada lansia tidak hanya datang dari faktor internal seperti kondisi kesehatan khusus, melainkan juga bisa dari faktor eksternal. Misalnya, lingkungan tidur yang kurang nyaman bisa membuat seseorang sulit tidur atau tetap tidur lelap.
Nah, berikut ini adalah berbagai gangguan tidur yang bisa dialami para lansia:
1. Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang tergolong umum, bisa dialami oleh siapa saja. Ini merupakan kondisi sulit tidur atau tetap tidur yang bisa sangat mengganggu. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari jam tidur yang tidak teratur, sakit, maupun faktor lingkungan tidur yang tidak kondusif.
2. Mendengkur
Mendengkur juga bisa menjadi gangguan tidur pada lansia. Hal tersebut dapat terjadi karena aliran udara melalui hidung dan mulut terganggu. Mendengkur bisa menurunkan kualitas tidur lansia karena memicu mereka untuk tiba-tiba bangun. Mendengkur yang dibiarkan juga bisa menimbulkan masalah pernapasan hingga menambah beban kerja jantung.
3.
Sleep apnea
Mendengkur bisa menjadi salah satu gejala dari sleep apnea, terutama jika disertai keringat berlebih. Sleep apnea adalah kondisi ketika seseorang kesulitan bernapas bahkan berhenti bernapas saat tidur. Gangguan tidur ini tentu berbahaya karena bisa menyebabkan masalah jantung yang serius.
Baca juga: Ini Jenis Kasur Untuk Lansia dan Tips Memilih yang Tepat
4. Gangguan kecemasan
Gangguan tidur berikutnya adalah rasa cemas hingga depresi. Gangguan ini bisa membuat seseorang sulit tidur, tetap tidur tenang, atau bahkan tidur terlalu lama. Jika dibiarkan, seseorang akan mengalami kurang tidur atau tidur berlebih yang memperparah kesehatan secara umum, termasuk tingkat kecemasan itu sendiri.
5. Kondisi kesehatan khusus lain
Beberapa penyakit bisa disertai dengan gejala sulit tidur atau tidur tenang. Misalnya, kondisi heartburn yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. Begitu pula jika seseorang memiliki masalah pernapasan khusus, hal tersebut dapat membuat sulit tidur.
Tidur yang berkualitas perlu diprioritaskan. Ini seperti bagaimana setiap orang merawat diri dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga. Tidur merupakan kebutuhan tubuh yang harus dipenuhi ketika ingin produktif terlepas usianya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan agar kualitas tidur lansia bisa meningkat dan berdampak signifikan untuk kesehatan mereka:
1. Buat jadwal tidur yang teratur
Coba buat jadwal tidur yang teratur untuk lansia yang Anda rawat. Seiring waktu, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas tidur mereka. Anda bisa membuat ritual khusus sebelum tidur untuk memicu dorongan segera tidur yang lebih kuat seperti mandi air hangat atau latihan pernapasan.
Tubuh manusia memiliki jam biologis yang disebut ritme sirkadian. Mengatur jadwal tidur teratur akan turut menjaga
alarm natural ini sehingga metabolisme tubuh lebih lancar, pengalaman tidur juga lebih memuaskan.
2. Sesuaikan durasi tidur siang
Tidur siang bukan hal yang buruk selama dilakukan dalam durasi yang tepat. Agar kualitas tidur lansia di malam hari tetap terjaga, pastikan untuk mengatur tidur siang dalam waktu cukup. Misalnya, batasi agar 15 hingga 45 menit saja. Dengan demikian, lansia bisa tetap bugar setelah tidur di siang hari namun juga tidak mengganggu jam tidurnya di malam hari.
3. Sediakan konsumsi sehat
Apa yang dikonsumsi lansia perlu diperhatikan untuk mendukung kualitas tidurnya. Terapkan menu sehat yang beragam, hindari makanan atau minuman tinggi kafein menjelang waktu tidur. Kafein merupakan stimulan yang akan membuat tubuh lebih terjaga sehingga sulit untuk cepat tidur atau tidur lelap.
Baca juga: Saraf Tidur Manusia: Apa yang Terjadi Saat Seseorang Tidur?
4. Terapkan olahraga ringan
Gaya hidup sehat dapat mendukung seseorang untuk memiliki momen tidur yang berkualitas, misalnya berolahraga secara teratur. Olahraga ringan dapat memicu produksi serotonin yang berfungsi mengatur emosi, daya ingat, dan menurunkan kadar stres pada tubuh akibat kelelahan fisik. Dengan demikian, akan mempermudah lansia untuk memperoleh tidur yang lebih baik.
5. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
Lingkungan tidur juga menjadi faktor penting untuk memenuhi kualitas tidur lansia. Ciptakan ruangan yang nyaman seperti mengatur pencahayaan dan suhu ruang sehingga mereka bisa segera tidur. Perlengkapan tidur seperti bantal dan matras juga bisa disesuaikan agar tidur benar-benar nyenyak.
Nah, itulah berbagai hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas tidur lansia. Dengan tidur cukup dan memuaskan, lansia akan memperoleh berbagai manfaat penting yang berhubungan langsung dengan kesehatan. Selain tubuh yang kembali berenergi, tidur juga membantu lansia untuk menjaga sistem imun hingga memperkuat daya memori. Jika masih mengalami masalah terkait tidur, coba jadwalkan sesi konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.