Kelumpuhan tidur adalah kondisi ketika badan sulit bergerak atau kaku meski merasa sudah sadar. Fenomena yang umum dikenal sebagai "ketindihan makhluk halus" ini ternyata punya penjelasan medis dan disebut sebagai sleep paralysis. Apakah Anda pernah mengalaminya?
Sleep paralysis bisa terjadi kepada siapa saja. Kondisi ini hanyalah tanda bahwa tubuh tidak bisa bergerak bebas ketika melalui tahapan tidur tertentu. Agar lebih jelas, mari mengenal lebih jauh tentang gangguan tidur satu ini.
Jika Anda mengalami kelumpuhan tidur, Anda merasa berada dalam posisi bangun atau sadar tetapi tidak bisa bergerak. Istilah medis untuk ini adalah sleep paralysis. Ini terjadi ketika seseorang melewati antara tahap terjaga dan tidur. Selama transisi ini, Anda mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara selama beberapa detik hingga beberapa menit meski sadar akan sekeliling. Beberapa orang mungkin juga merasakan tekanan hingga berhalusinasi sehingga terasa menakutkan.
Sleep paralysis biasanya dialami oleh mereka yang tidak memiliki jadwal tidur teratur atau berkaitan dengan perubahan jam tidur yang signifikan. Jika terjadi saat Anda tertidur, maka disebut hipnagogik atau predormital. Jika terjadi saat Anda bangun, maka disebut hipnopompik atau postdormital. Sleep paralysis dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi.
Baca juga: Mengenal Narkolepsi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Selama fase tidur rapid eye movement (REM), Anda cenderung bermimpi. Otak akan mencegah otot-otot tubuh Anda bergerak untuk melindungi diri. Nah, kelumpuhan tidur terjadi ketika Anda mendapatkan kembali kesadaran saat masuk atau keluar dari REM. Ini adalah situasi ketika otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun sehingga tubuh masih dikondisikan dalam setengah tidur dan setengah sadar. Akhirnya tubuh sulit bergerak, bahkan bernapas saat mengalami sleep paralysis.
Seperti yang telah disebutkan, gangguan tidur ini bisa terjadi kepada siapa saja. Namun, beberapa faktor ini dinilai cukup berpengaruh:
Jika mengalami sleep paralysis, coba hindari perasaan panik yang cenderung membuat seseorang semakin tertekan. Penting diingat bahwa pengalaman sulit bergerak ini merupakan bagian dari fase tidur yang belum sempurna dan bersifat sementara. Anda mungkin hanya akan mengalami satu kali saja selama hidup Anda, tapi bisa juga beberapa kali dalam waktu tertentu. Anda lebih mungkin mengalami kelumpuhan tidur ketika tubuh sedang stres tinggi serta saat Anda kurang tidur.
Kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan untuk kondisi ini. Namun, beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mengatasi dan sebagai bentuk pencegahan:
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui apa itu kelumpuhan tidur (sleep paralysis), penyebab, hingga cara mengatasinya. Untuk meminimalisir munculnya gangguan tidur satu ini, coba buat pola tidur yang lebih sehat serta pastikan momen beristirahat Anda berkualitas. Anda juga bisa beralih ke alas tidur yang lebih nyaman. Misalnya dengan
Royal Exclusive Imperial dari Royal Foam yang dilengkapi dengan material busa terbaik di kelasnya serta berbagai keunggulan lain.