Bentuk gangguan tidur bisa bermacam-macam. Tidak hanya yang populer seperti insomnia, ada juga masalah tidur lain yang harus diwaspadai, yakni narkolepsi. Jika insomnia adalah tentang sulit tidur, gangguan satu ini justru tentang kelebihan tidur.
Kondisi ini tentu bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari. Penderitanya bisa tidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat. Bayangkan jika Anda sedang berada di tempat kerja atau sedang berkendara, hal tersebut tentu bisa berdampak serius. Sebenarnya apa itu narkolepsi, apa saja tandanya, lalu bagaimana cara mengatasinya? Mari simak penjelasan di bawah ini.
Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk berlebih di siang hari. Ini merupakan kelainan saraf otak yang memengaruhi kontrol tidur dan kesadaran manusia. Mereka yang mengalami gangguan ini sulit untuk tetap terjaga dalam waktu lama sehingga dapat mengganggu aktivitas harian.
Dikutip dari
WebM, dalam siklus tidur normal, seseorang biasa memasuki tahap awal tidur kemudian lanjut ke tahap yang lebih dalam. Setelah sekitar 90 menit, baru akhirnya bisa memasuki tahap
rapid eye movement (REM). Namun, orang dengan narkolepsi biasanya bisa segera masuk ke level tidur REM dalam siklus tidur (sekitar 15 menit) dan terkadang saat mereka bangun. Karena bisa membuat seseorang tidur kapan saja, terlepas situasinya, gangguan tidur ini tentu bisa sangat berbahaya.
Baca juga: Sulit Tidur? 10 Cara Mengatasi Insomnia Ini Bisa Dicoba
Setelah mengetahui apa itu narkolepsi, penting untuk mencari tahu lebih lanjut terkait gejalanya. Tanda-tandanya sendiri cukup bervariasi bagi penderita, namun Anda bisa memperhatikan daftar ciri-cirinya berikut ini:
Mengantuk berlebihan di siang hari
Meski tidak berbahaya untuk fisik, kantuk berlebihan akan membuat seseorang sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya energi dan menyebabkan kelelahan, menurunnya tingkat konsentrasi, bahkan kesulitan mengingat.
Katapleksi
Ini adalah kondisi ketika otot melemah secara tiba-tiba ditandai dengan kesulitan berbicara hingga tubuh yang rubuh total. Katapleksi biasanya dipicu oleh emosi yang berlebihan seperti tertawa dan marah.
Halusinasi
Delusi ini dapat terjadi kapan saja dan sering kali tampak jelas atau nyata. Biasanya halusinasi ini berkaitan dengan sensorik yang mendadak lepas dan terjadi saat tertidur.
Kelumpuhan tidur (Sleep Paralysis)
Kondisi ini membuat seseorang tidak bisa berbicara atau bergerak saat tertidur atau bangun tidur. Kelumpuhan tidur bisa terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit.
Tidur terganggu
Seseorang bisa mengalami kesulitan untuk tetap tidur di malam hari karena hal-hal seperti mimpi yang jelas, masalah pernapasan, atau gerakan tubuh.
Baca juga: 5 Posisi Tidur Yang Baik Untuk Kesehatan
Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab sebenarnya dari narkolepsi. Namun, beberapa faktor kesehatan berikut dinilai bisa memicu munculnya gangguan tidur ini.
1. Genetik
Riwayat keluarga bisa menjadi salah satu faktor. Jika orangtua mengalami gangguan serupa, anaknya juga bisa mengalaminya.
2. Penyakit autoimun
Dikutip dari Cleveland Clinic, gangguan tidur satu ini bisa dipicu dari penyakit autoimun yang diderita. Penyakit autoimun sendiri umumnya memang bersifat keturunan. Ini terkait dengan kekurangan zat hypocretin atau orexin, yakni zat kimia yang dibutuhkan otak untuk tetap terjaga.
3. Cedera otak
Penyebab lainnya yang mungkin adalah karena dipicu adanya cedera otak. Cedera pada otak dinilai bisa memengaruhi sel-sel otak sementara waktu. Cedera ini bisa didapatkan dari kecelakaan, tumor otak, atau penyakit tertentu lain.
Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan narkolepsi. Bentuk penanganan yang diberikan biasanya menjaga agar pasien tetap terjaga dan mengurangi gejala serta mengendalikannya. Jika memang dirasa cukup parah, dokter biasanya akan memberi obat-obatan sesuai yang diperlukan.
Untuk mengurangi gangguan tidur serta mencegah narkolepsi, coba terapkan gaya hidup sehat termasuk menjadwalkan olahraga rutin dan mengatur jam tidur. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman serta hindari begadang.
Nah, itulah berbagai hal yang perlu Anda ketahui mengenai narkolepsi. Tidak hanya mengganggu produktivitas, gangguan tidur satu ini juga bisa sangat merugikan dan berbahaya bagi penderitanya. Jika mengalami gejalanya, segera konsultasi ke dokter.