Rata-rata orang dewasa memerlukan 7-9 jam agar kebutuhan tidurnya terpenuhi. Angka pastinya sendiri tergantung pada kebiasaan, aktivitas, hingga kondisi kesehatan. Lebih dari durasi itu, seseorang bisa disebut kebanyakan tidur atau oversleeping yang mana justru akan merugikan tubuh.
Sebagai bagian dari gaya hidup sehat, tidur cukup dan berkualitas adalah aktivitas yang esensial. Namun, tidur berlebihan bukanlah cara yang tepat untuk diterapkan. Bahkan ketika Anda memiliki ‘hutang tidur’ karena mungkin begadang di malam-malam sebelumnya. Faktanya,
oversleeping justru berbahaya bagi kesehatan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Kebanyakan tidur dapat didefinisikan sebagai tidur yang lebih dari 9 jam. Penyebab oversleeping ini bermacam-macam, mulai dari gangguan tidur seperti hipersomnia dan narkolepsi, kondisi depresi, hingga karena masalah kesehatan lainnya. Gejalanya mencakup mengantuk dan tidur berlebihan di siang hari, serta sakit kepala.
Jika tidur cukup disebut dapat mendukung kesehatan, oversleeping justru sebaliknya atau dapat berdampak negatif pada tubuh. Berikut merupakan berbagai bahaya tidur berlebihan yang perlu diwaspadai:
Sakit kepala dan sekujur tubuh
Kebanyakan tidur dapat menimbulkan sakit kepala hingga nyeri atau pegal di sekujur tubuh. Jika Anda tidur berlebihan, hal tersebut dapat memengaruhi kerja senyawa kimia di otak dan menghambat Anda untuk memperoleh tidur yang cukup. Selain itu, posisi tidur tertentu dalam waktu lama juga bisa membuat tubuh kaku hingga aliran darah yang tidak lancar sehingga Anda bisa merasakan sakit saat bangun nanti.
Risiko obesitas
Tidur terlalu lama menghambat Anda untuk lebih aktif bergerak apalagi berolahraga. Tubuh yang demikian pada akhirnya akan lebih berisiko untuk mengalami obesitas atau berat badan berlebih. Obesitas sendiri dapat memicu masalah kesehatan lain seperti gangguan metabolisme lemak hingga penyakit jantung.
Baca juga: Tidur Miring ke Kanan atau Kiri, Mana yang Lebih Baik?
Diabetes dan Penyakit Jantung
Bahaya kebanyakan tidur termasuk memicu risiko diabetes dan penyakit jantung. Ini berhubungan dengan obesitas yang bisa dialami serta kondisi tubuh yang tidak aktif bergerak. Obesitas dipercaya dapat meningkatkan 80–85% risiko diabetes tipe 2. Kondisi orang yang terlalu lama tidur juga lebih berisiko mengalami kematian dini dibandingkan dengan mereka yang memiliki pola tidur teratur.
Gangguan kecemasan
Gangguan kesehatan mental seperti depresi dapat menyebabkan seseorang sulit tidur atau tidur lebih lama. Namun, tidur terlalu lama pun dapat memengaruhi dan memperparah kondisi kecemasan yang sudah ada sebelumnya.
Jika Anda mengalami gejala oversleeping dan khawatir tentang hal tersebut, Anda bisa coba memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter. Pencegahan yang bisa dilakukan agar kondisi tidak semakin memburuk adalah tentu dengan kembali mengatur pola tidur. Anda bisa menggunakan jurnal untuk mencatat kapan Anda tidur dan bangun serta masalah tidur lain yang dihadapi.
Selanjutnya, terapkan
sleep hygiene atau praktik yang dilakukan untuk membangun kebiasaan tidur yang sehat agar durasi tidur lebih ideal dan kualitas tidur pun lebih baik. Di antaranya adalah:
1. Tetapkan jadwal tidur
Buat jadwal kapan Anda tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari. Cobalah konsisten untuk mematuhinya. Seiring waktu, hal tersebut dapat memberi sinyal ke tubuh dan mengatur ulang ritme sirkadian sehingga pola tidur lebih sehat.
2. Buat lingkungan tidur nyaman
Agar tidur berkualitas, Anda juga perlu membangun suasana tidur yang nyaman. Hal ini bisa diterapkan melalui pengaturan cahaya, penyesuaian suhu, hingga pemilihan perlengkapan tidur yang tepat.
3. Batasi waktu tidur siang
Tidur siang memang baik untuk recharge energi. Namun, sebaiknya Anda mulai disiplin untuk mengatur durasi tidur siang agar tidak berlebihan. Batasi waktu tidur siang cukup atau maksimal 30 menit.
4. Hindari gadget sebelum tidur
Penggunaan gadget sebelum tidur dapat memicu gangguan tidur. Oleh karena itu, sebaiknya hindari agar tidak merusak pola tidur atau jadwal tidur yang hendak Anda bangun. Gadget memancarkan blue light yang dapat mengganggu jam biologis tubuh.
Baca juga: 7 Cara agar Mudah Tidur dan Terhindar dari Insomnia
Agar pola tidur membaik, Anda juga bisa membangun rutinitas yang dapat membantu tubuh lebih rileks menjelang waktu tidur. Tubuh yang rileks akan membantu Anda memperoleh momen tidur yang berkualitas sehingga dapat terhindar dari kebanyakan tidur atau
oversleeping.