Apakah Anda pernah mendengar istilah 'ketindihan'? Ketindihan adalah sebutan yang lebih umum ketika seseorang mengalami sulit gerak saat hendak bangun tidur. Kondisi ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis sehingga terdengar lebih mencekam. Padahal itu termasuk fenomena tidur yang umum. Cara bangun dari sleep paralysis sendiri juga dapat dijelaskan secara medis.
Setiap orang tentu menginginkan pengalaman tidur yang nyaman. Namun jika Anda pernah mengalami gangguan tidur seperti sleep paralysis, sebaiknya jangan langsung takut dan coba kenali lebih jauh kondisi tersebut terlebih dahulu. Yuk, langsung simak penjelasannya berikut ini.
Sleep paralysis bukanlah kejadian mistis karena bisa dijelaskan secara ilmiah. Seperti yang sempat disebutkan di awal, ini adalah kondisi ketika seseorang sulit gerak saat hendak bangun tidur. Situasi ini bisa disertai dengan sulit napas dan halusinasi sehingga tak heran jika terasa seperti serangan teror yang mencekam.
Selama masa transisi antara tidur dan sadar tersebut, seseorang akan merasa seperti lumpuh, otot-otot kaku, bahkan untuk berbicara sekalipun. Sleep paralysis umum terjadi di kelompok usia 14 hingga 17 tahun namun tetap bisa dialami oleh siapa saja. Penyebab utamanya sendiri belum diketahui tapi beberapa faktor seperti insomnia, gangguan kecemasan, hingga riwayat keluarga dinilai berpengaruh.
Baca juga: Terhindar dari Insomnia, Ini Cara Tidur Cepat yang Ampuh
Terdapat dua kategori untuk kasus kelumpuhan tidur ini:
Ketika seseorang mengalami ketindihan atau sleep paralysis, mereka mungkin akan kaget karena tubuh yang tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Belum lagi jika episode tersebut disertai halusinasi yang menyeramkan. Lalu bagaimana cara bangun dari sleep paralysis?
Kunci untuk segera bangun dari gangguan tidur satu ini adalah dengan tetap tenang. Kondisi panik dan keinginan melawan justru akan memperparah sensasi ketindihan. Jika mengalaminya, Anda bisa segera atur napas dengan teratur lalu secara perlahan menggerakkan anggota tubuh. Misalnya, mulai dari jari-jari tangan dan kaki.
Baca juga: Saraf Tidur Manusia: Apa yang Terjadi Saat Seseorang Tidur?
Sleep paralysis umumnya tidak berlangsung lama, hanya beberapa detik hingga menit. Jadi, jangan langsung takut ketika mengalaminya. Terapkan cara bangun dari sleep paralysis di atas.
Selain itu, coba lakukan berbagai hal berikut untuk mencegah gangguan tidur ini muncul kembali:
1. Penuhi kebutuhan tidur
Sleep paralysis bisa terjadi karena Anda kurang tidur. Rata-rata orang dewasa memerlukan 7-8 jam per malam untuk memenuhi kebutuhan tidur mereka. Anda juga bisa membuat jadwal tidur dan bangun yang teratur agar momen tidur dapat lebih maksimal.
2. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
Agar pengalaman tidur memuaskan dan terhindar dari berbagai gangguan tidur, Anda perlu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Sesuaikan ulang pencahayaan kamar dan suhu ruang, Anda juga bisa beralih ke bantal dan kasur terbaik.
3. Relaksasi sebelum tidur
Rutinitas sebelum tidur bisa pertimbangkan, pilih kegiatan yang membuat Anda lebih rileks sehingga momen tidur tidak terganggu. Lakukan peregangan ringan, meditasi, membaca buku, hingga mandi air hangat agar tubuh rileks.
4. Hindari stimulan
Menjelang waktu tidur, sebaiknya hindari berbagai stimulan yang dapat memicu terjadinya sleep paralysis. Misalnya, konsumsi kafein berlebih atau alkohol. Anda bisa beralih ke pilihan menu yang lebih sehat namun tetap perhatikan porsinya.
Demikian cara bangun dari sleep paralysis, termasuk tips mencegahnya muncul kembali agar pengalaman tidur lebih memuaskan. Seperti olahraga, tidur cukup dan berkualitas adalah bagian penting untuk hidup sehat. Jika Anda mengalami gangguan tidur, pastikan untuk segera mengatasinya atau lanjut berkonsultasi dengan dokter.