Beberapa jenis serangga bisa hidup di kasur dan mengganggu. Dengan bentuk yang kecil bahkan cenderung tidak kasat mata, serangga kasur ini bisa menggigit tanpa Anda sadari. Hasil gigitan umumnya tidak langsung terasa namun seiring waktu, Anda bisa mengalami gatal yang hebat bahkan menimbulkan masalah kesehatan lain.
Meski tergolong hewan yang tidak berbahaya, serangga kasur dan gigitannya tidak boleh disepelekan. Sebenarnya jenis serangga apa saja yang bisa ada di kasur dan bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Jika Anda pernah mengalami gatal tanpa penyebab yang jelas, bisa jadi itu karena gigitan serangga kasur. Jenis serangga ini hidup di kasur dan memang tidak mudah terlihat. Masalah yang disebabkan bisa berupa rasa gatal, alergi, hingga infeksi karena Anda akan terus menggaruk area yang gatal tersebut. Agar lebih waspada bahkan mencegahnya kemunculannya, mari kenali lebih jauh berbagai jenis serangga kasur terlebih dahulu.
Kutu Kasur
Kutu kasur juga umum dikenal sebagai kutu busuk dengan nama ilmiah cimex lectularius. Ini adalah jenis hama yang sering bersembunyi di lipatan kasur dan aktif di malam hari saat gelap atau ketika Anda tidur. Kutu kasur bisa menggigit dan gigitan tersebut akan meninggalkan benjolan merah di kulit. Beberapa orang juga bisa merasakan sensasi panas atau terbakar di area gigitan.
Cara mendeteksi keberadaan kutu kasur di tempat tidur adalah dengan memperhatikan apakah terdapat bekas darah, noda hitam (kotoran kutu kasur), dan bau apek yang khas di tempat persembunyian kutu.
Kutu Hewan
Berikutnya adalah kutu hewan atau siphonaptera. Jenis serangga kasur ini biasanya bisa terbawa ke dalam rumah melalui hewan peliharaan seperti kucing atau anjing. Lokasi persembunyian kutu umumnya di lipatan tempat kasur bertemu dengan pegas kotak. Jika digigit, Anda akan menemukan benjolan merah kecil yang dikelilingi oleh area yang memerah. Gigitan kutu hewan ini bisa langsung terasa.
Baca juga: 10 Cara Membasmi Kutu Busuk dengan Efektif dan Sampai Tuntas
Tungau Kulit
Jika Anda pernah mendengar istilah demodex, maka itulah yang disebut tungau kulit. Serangga ini bisa hidup di kasur dan bertahan di tubuh manusia seperti folikel rambut serta kulit wajah. Tungau kulit aktif di malam hari dan memakan sel-sel kulit mati atau yang terkelupas.
Demodex bisa bertahan kurang lebih sampai 2 minggu di kulit atau rambut. Perkembangbiakan yang berlebihan bisa memicu masalah pada kulit. Serangga ini juga bisa berpindah-pindah dari inang yang satu ke yang lainnya.
Tungau Debu
Serangga kasur lainnya adalah tungau debu atau dermatophagoides spp. Hewan kecil ini bisa hidup di sprei, kasur, karpet, dan sejenisnya. Tungau debu bisa menimbulkan reaksi alergi yang bermacam-macam, termasuk memicu terjadinya asma. Gejalanya dapat disertai dengan hidung tersumbat, mata berair, batuk, bersin, hingga sesak napas.
Baca juga: Kenali Bahaya Gigitan Tungau Kasur dan Cara Mengatasinya
Seperti yang telah dijelaskan, serangga kasur tergolong tidak berbahaya namun perlu segera diatasi. Serangga yang bersarang di area tempat tidur bisa mengganggu pengalaman tidur Anda, bahkan dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Untuk mengatasinya, beberapa cara berikut ini bisa diterapkan:
Kehadiran serangga kasur memang sulit untuk langsung dideteksi. Jika Anda mengenali tanda-tanda atau gejala gigitan yang mengindikasikan keberadaan mereka, maka segera ambil tindakan agar tidak menimbulkan masalah lain yang lebih merepotkan.