Tidur adalah kegiatan yang membantu seseorang untuk kembali memperoleh energi. Namun, ketimbang menjadi segar, sebagian orang mengalami kepala pusing saat bangun tidur. Kondisinya bisa berbeda-beda, ada yang sampai merasakan sensasi seperti melayang,  hilang keseimbangan, bahkan hampir pingsan.

Menurut penelitian, 1 dari 13 orang mengalami pusing saat bangun di pagi hari. Jika Anda mengalaminya, berarti Anda tidak sendirian. Masalah ini lebih sering ditemui terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Lalu apa penyebab serta bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. 

Penyebab Kepala Pusing saat Bangun Tidur 

Saat bangun tidur, otak Anda juga ikut “bangun”. Ini adalah kondisi dimana Anda rentan sakit karena otak yang lebih responsif terhadap perubahan posisi tubuh, sentuhan, dan suara. 

Penyebab kepala pusing saat bangun tidur sendiri bisa beragam, ini bisa berkaitan dengan masalah tidur atau kebiasaan sehari-hari, serta bisa pula berhubungan dengan kondisi kesehatan khusus. 

1. Insomnia 

Penyebab pertama adalah insomnia atau gangguan sulit tidur. Jika mengalami ini, Anda mungkin tidak bisa tidur nyenyak atau sulit kembali tidur saat sudah terbangun. Insomnia membuat seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan tidurnya, serta menurunkan kualitas tidur itu sendiri sehingga berisiko memicu masalah pusing di pagi hari. 

2. Sleep apnea 

Gangguan tidur lain yang berhubungan dengan kepala pusing saat bangun tidur adalah sleep apnea. Ini adalah kondisi dimana seseorang berhenti bernapas sejenak saat tidur. Hal tersebut tentu menurunkan pengalaman tidur. Sleep apnea dapat membuat penderitanya kekurangan kadar oksigen. Dari situlah, seseorang bisa berisiko mengalami rasa sakit hingga pusing di pagi hari. 

3. Salah posisi tidur 

Bagaimana Anda tidur dapat memengaruhi kualitas tidur itu sendiri. Inilah mengapa salah posisi bisa menyebabkan kepala pusing saat bangun tidur di keesokan harinya. Otot yang kaku dan tegang karena berada di posisi yang sama dalam waktu lama juga membuat badan terasa sakit. 

Baca juga: Kenali 5 Gejala Susah Tidur dan Tips Mengatasinya

4. Gangguan kecemasan

Jika mengalami gangguan kecemasan, stres, hingga depresi, Anda mungkin akan jadi sulit tidur atau bahkan cenderung tidur sepanjang waktu. Hal tersebut dapat memengaruhi kualitas tidur dan kondisi tubuh sehingga rentan untuk mengalami pusing di pagi hari. 

5. Dehidrasi

Penyebab kepala pusing saat bangun tidur lainnya adalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Tubuh yang dehidrasi akan terasa lemas, pusing, dan kehausan. Kondisi dehidrasi dapat memicu pusing yang parah saat tidur di ruangan bersuhu panas. 

6. Gula darah rendah 

Jika mengalami pusing saat bangun tidur, bisa jadi itu adalah sinyal dari tubuh yang menunjukkan bahwa kadar gula Anda rendah. Selain pusing saat bangun tidur, gejala lain yang bisa muncul pada penderita ini adalah lemas, berkeringat dingin, dan gemetar. 

7. Efek samping obat tertentu 

Konsumsi obat tertentu juga bisa memicu pusing saat bangun tidur. Itu adalah bagian dari efek samping obat. Oleh karena itu, penting untuk membaca atau berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tertentu.

Cara Mengatasi Pusing saat Bangun Tidur 

Mengatasi pusing saat bangun tidur perlu disesuaikan dengan akar masalahnya. Jika disebabkan oleh kondisi kesehatan khusus atau penyakit, maka tentu perlu perawatan medis yang tepat. Namun, Anda juga bisa menerapkan beberapa cara berikut agar tidak memicu pusing saat bangun tidur: 

• Hindari bangun dengan terburu-buru, cobalah lebih perlahan 
• Cegah dehidrasi dengan setidaknya minum air putih 1 gelas sebelum tidur 
• Hindari konsumsi alkohol dan kafein sebelum tidur 
• Prioritaskan konsumsi makanan sehat
• Rutin berolahraga dan kelola stres 
• Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin 

Baca juga: Awas Bahaya Kebanyakan Tidur, Ini Tips Mencegahnya

Nah, itulah berbagai penyebab kepala pusing saat bangun tidur serta cara sederhana yang bisa diterapkan untuk mengatasinya. Jika masalah ini masih berkepanjangan dan mengganggu keseharian Anda, segera konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang lebih tepat.