Gangguan tidur (sleep disorder) berkaitan dengan waktu, durasi, hingga kualitas tidur yang tidak ideal sehingga mengganggu aktivitas harian seseorang. Ini juga erat dengan kondisi psikologis atau kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, atau masalah kognitif lainnya sehingga muncul apa yang disebut gangguan tidur psikologi.
Salah satu gangguan tidur adalah insomnia. Kesulitan tidur ini dapat bekerja dua arah, artinya seseorang yang mengalami insomnia bisa memicu munculnya gangguan kesehatan mental dan sebaliknya, kondisi kesehatan mental tertentu bisa membuat orang sulit tidur atau tetap tidur. Sebenarnya bagaimana hubungan antara gangguan tidur dan kondisi psikologis seseorang? Berikut penjelasan lengkap serta tips untuk mengatasinya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa tidur sangatlah penting untuk menjaga tubuh agar berfungsi dengan baik. Tidur yang berkualitas tidak hanya akan mengembalikan energi, tapi juga bisa membantu otak bekerja secara maksimal. Seseorang yang mampu memenuhi kebutuhan tidurnya cenderung lebih fokus, tidak mudah marah, dan produktif. Gangguan tidur pada akhirnya dapat menghambat hal tersebut. Seringnya, masalah ini muncul bersamaan dengan gejala kecemasan atau kondisi psikologis lainnya.
Diperkirakan
40-50 persen individu dengan insomnia juga memiliki gangguan mental lainnya. Insomnia adalah kondisi ketika seseorang sulit tidur atau tetap tidur. Penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas otak selama tidur memiliki efek mendalam pada kesehatan emosional dan mental. Selama tidur, otak bekerja untuk mengevaluasi dan mengingat pikiran maupun ingatan, dan kurang tidur bisa sangat berbahaya bagi konsolidasi konten emosional yang positif. Hal ini dapat memengaruhi suasana hati dan reaktivitas emosional serta terkait dengan gangguan kesehatan mental, termasuk
risiko kecenderungan perilaku bunuh diri.
Baca juga: Kenali Macam-Macam Gangguan Tidur, Waspada Gejalanya!
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah aspek lain dari tidur yang juga dikaitkan dengan kesehatan mental. OSA adalah gangguan yang melibatkan jeda pernapasan saat tidur dan penurunan kadar oksigen tubuh, menciptakan tidur yang terfragmentasi dan terganggu. OSA lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi kejiwaan.
Apakah Anda mengalami gangguan tidur yang sulit diatasi hingga sekarang? Gangguan tidur bisa muncul karena berbagai faktor, tidak terkecuali karena masalah psikologis atau kondisi kesehatan mental. Cara terbaik untuk mengatasi gangguan tidur psikologi ini adalah dengan mengobati masalah psikologis yang tengah dihadapi. Hal tersebut perlu dilakukan oleh dokter. Anda bisa menjadwalkan sesi konsultasi lalu menjelaskan apa yang sedang Anda alami dan rasakan.
Ketika berkonsultasi, biasanya solusi yang diberikan adalah terapi perilaku kognitif dan/atau terapi obat. Keduanya dapat bekerja efektif, tergantung pada kondisi dan kebutuhan Anda. Dengan penyelesaian akar masalah yang tepat, seiring waktu kualitas tidur Anda juga akan membaik. Gangguan yang sebelumnya kerap muncul akan berkurang sehingga pengalaman tidur lebih memuaskan.
Baca juga: Ketahui 5 Penyebab Insomnia Secara Psikologis dan Solusinya
Agar hasilnya cepat dan bertahan lama, perawatan medis untuk gangguan tidur psikologi sebaiknya diiringi dengan perubahan gaya hidup yang lebih sehat. Membangun kebiasaan tidur yang baik juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur Anda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Konsumsi makanan sehat yang beragam seperti sayur dan ikan.
2. Hindari kafein yang berlebih, terutama di sore atau malam hari menjelang tidur.
3. Kurangi rokok dan alkohol.
4. Jaga berat badan yang ideal atau sesuai rekomendasi dokter.
5. Olahraga ringan yang teratur. Ini termasuk melakukan peregangan ringan sebelum tidur agar tubuh lebih rileks.
6. Minum air putih sebelum tidur.
7. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
Gangguan tidur psikologi pada dasarnya adalah berbagai jenis masalah tidur yang secara spesifik berhubungan dengan kondisi psikologis. Jika tidak segera diatasi, hal tersebut dapat berdampak panjang dan lebih serius seperti menimbulkan depresi. Inilah mengapa penting untuk segera mengenali akar masalah jika mengalami gejalanya lalu segera berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk mengatasinya.