Ibu hamil mengalami perubahan fisik seiring waktu. Perut yang semakin membesar karena diisi oleh janin terkadang membuat pergerakan ibu terhambat. Tidak hanya ketika berkegiatan di siang hari, ibu mungkin juga kesulitan untuk tidur nyaman di malam hari. Inilah mengapa penyesuaian perlu dilakukan. Namun, apakah boleh jika ibu hamil tidur tengkurap?
Secara umum, tidur tengkurap tidak direkomendasikan karena dapat memperbesar risiko ketegangan otot, khususnya di area leher dan bahu. Posisi ini juga sering dikaitkan dengan tekanan di area dada dan perut. Nah, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai dampak posisi tidur tengkurap, khususnya jika diterapkan oleh ibu hamil. Mari langsung simak!
Tidur tengkurap memang jarang direkomendasikan sebagai posisi yang ideal. Namun, jika ibu masih terbiasa dengan gaya tidur ini, ibu masih boleh menerapkannya selama masa hamil muda atau trimester pertama. Pada usia kandungan awal, baby bump atau tonjolan perut ibu masih belum terlihat signifikan sehingga ibu masih bisa menikmati posisi tidur yang bertumpu pada perut ini.
Baca juga: 5 Posisi Tidur untuk Mengurangi Mual saat Hamil Muda
Tidur tengkurap tergolong aman untuk ibu dan janin di dalam kandungan. Dinding rahim dan cairan ketuban di awal kehamilan akan melindungi janin dari risiko tekanan serta risiko terjepit. Namun, posisi ini tidak lagi direkomendasikan ketika kehamilan memasuki usia 2 sampai 3 bulan. Ibu biasanya juga akan merasa tidak nyaman karena kondisi perut yang semakin membesar.
Setelah mengetahui apakah posisi tidur tengkurap diperbolehkan saat hamil, ibu juga perlu mengetahui berbagai posisi tidur lain sehingga nantinya bisa tidur lebih nyaman. Tidak hanya memenuhi durasi tidur yang cukup, ibu juga perlu pengalaman tidur yang berkualitas agar tubuh dapat kembali berfungsi dengan baik, serta dapat memaksimalkan pertumbuhan janin.
Berikut adalah posisi tidur yang direkomendasikan untuk ibu hamil:
Tidur miring ke kiri
Tidur menyamping ke kiri adalah posisi yang paling dianjurkan. Ini karena menyamping ke kiri akan membantu sirkulasi darah tetap lancar sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke janin pun aman. Selain itu, tidur miring ke kiri juga menjaga organ hati dari tekanan rahim serta membantu ginjal bekerja secara lebih efisien.
Tidur telentang
Posisi tidur telentang masih diperbolehkan pada usia kehamilan trimester pertama. Namun, posisi ini tidak boleh dilakukan terus-menerus karena bisa meningkatkan risiko kehamilan dan kelahiran nanti. Ini karena berbaring telentang berarti berat rahim dapat menekan pembuluh darah utama yang juga akan mengganggu aliran dara ke janin.
Posisi tiga perempat
Posisi tidur berikutnya adalah tiga perempat. Posisi ini cocok untuk ibu hamil dengan usia kandungan yang semakin membesar. Agar lebih nyaman maksimal, ibu bisa menggunakan bantuan bantal khusus ibu hamil atau guling. Caranya, letakkan satu kaki di bawah bantal, sedangkan kaki lainnya di atas bantal. Posisi ini akan membantu menjaga aliran darah lebih lancar serta mengurangi risiko otot yang kaku dan menegang.
Baca juga: 4 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid, Lebih Nyaman
Posisi setengah bersandar
Posisi tidur yang nyaman lainnya adalah dengan setengah bersandar atau meninggikan bagian tubuh atas seperti setengah duduk. Dengan kondisi tubuh yang semakin membesar, ibu mungkin akan lebih kesulitan untuk nyaman di atas kasur. Agar lebih mudah, ibu bisa menggunakan cara ini dengan menambahkan bantal untuk menopang bagian punggung dan perut, atau menggunakan kursi malas saat hendak beristirahat. Ini juga akan mempermudah ibu jika ingin beranjak seperti ketika ingin ke kamar mandi.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui apakah posisi tidur tengkurap diperbolehkan untuk ibu hamil. Selain itu, Anda juga bisa mencoba berbagai posisi tidur lainnya di atas untuk menemukan kenyamanan yang paling maksimal selama masa kehamilan. Ingat, tidur yang berkualitas dapat membantu ibu dan janin menjadi lebih sehat.