Orang dewasa umumnya memerlukan tidur selama 7-8 jam per hari. Tidur cukup sangatlah penting untuk membantu tubuh mengembalikan energi sehingga dapat beraktivitas kembali di keesokan harinya. Namun, sebagian orang ternyata masih dibayang-bayangi rasa kantuk di siang hari meskipun merasa telah memenuhi kebutuhan tidur tersebut. Akhirnya timbul pertanyaan, kenapa sering mengantuk padahal tidur cukup?
Ada berbagai alasan mengapa kondisi tersebut terjadi. Ini bisa karena kebiasaan tidur yang buruk, mengalami gangguan tidur, hingga kondisi kesehatan khusus. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab seseorang masih sering mengantuk walaupun sudah tidur cukup serta cara mengatasinya.
Rasa kantuk di siang hari bisa sangat mengganggu. Anda akan merasa kelelahan dan akhirnya menurunkan produktivitas. Penyebabnya bisa beragam, hal tersebut juga dapat mengindikasikan pola hidup yang tidak sehat. Kondisi sering mengantuk padahal tidur cukup bisa berasal dari masalah kesehatan fisik maupun mental.
1. Kurang cairan
Kondisi tubuh yang dehidrasi akan menyebabkan volume darah berkurang, ini membuat jantung harus bekerja ekstra sehingga Anda tanpa sadar akan menghabiskan lebih banyak energi dan akhirnya kelelahan lalu mengantuk. Selain harus minum air putih cukup, perhatikan juga jadwal konsumsi kafein. Minum asupan seperti kopi atau minuman berenergi lainnya menjelang jam tidur akan membuat Anda sulit tidur sehingga berpotensi mengantuk di keesokan harinya.
2. Kurang nutrisi tertentu
Kurang nutrisi bisa menjadi hal kenapa sering mengantuk padahal tidur cukup. Nutrisi berpengaruh penting terhadap metabolisme tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan apa yang Anda konsumsi setiap harinya. Kekurangan zat besi, magnesium, dan vitamin bisa menurunkan kualitas tidur sehingga berpotensi menyebabkan kantuk di siang hari.
Baca juga: Posisi Tidur yang Baik untuk Jantung, Miring ke Kiri atau Kanan?
3. Stres atau gangguan kecemasan
Stres dan rasa cemas bisa membuat Anda sulit tidur di malam hari sehingga Anda berpotensi mengantuk di keesokan harinya. Kondisi mental ini juga memengaruhi suasana hati yang bisa menyebabkan kualitas tidur seseorang terganggu meski telah memenuhi kebutuhan durasi tidur secara umum.
4. Jam biologis terganggu
Tubuh memiliki ritme sirkadian atau jadwal kerja alami organ tubuh dan siklus tidur. Jika jam biologis ini berantakan akibat perubahan jadwal tidur yang signifikan atau kebiasaan tidur yang buruk, Anda akan cenderung lebih sering mengantuk di waktu yang tidak tepat.
5.
Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang terjadi saat napas terhenti sementara saat tidur. Penderitanya mengalami penyumbatan pada saluran pernapasan sehingga akan sering terbangun ketika tidur. Kondisi tersebut membuat kualitas tidur menurun dan meningkatkan kemungkinan untuk sering mengantuk di hari berikutnya.
Baca juga: Tidur yang Berkualitas Adalah: Ciri-ciri dan Tips Praktis
6. Narkolepsi
Jika Anda merasa kantuk yang tidak terhindarkan bahkan bisa tertidur tiba-tiba tanpa pertimbangan tempat dan situasi, maka bisa jadi Anda mengalami narkolepsi. Gangguan tidur ini tergolong kronis yang ditandai dengan rasa kantuk berlebih meski merasa sudah tidur cukup. Penderitanya akan kehilangan kendali otot wajah, leher, dan lutut sehingga sangat berisiko mengalami kecelakaan kerja.
7.
Idiopathic Hypersomnia
(IH)
Gangguan tidur lain yang menyebabkan seseorang masih sering mengantuk meski tidur cukup adalah Idiopathic Hypersomnia (IH). Penderitanya akan mengalami kelelahan ekstrem, kesulitan untuk bangun dari tidur, serta tidur lebih lama (12-14 jam) namun tetap mengantuk di siang hari.
Jangan hanya fokus pada durasi tidur, Anda juga harus memperhatikan sejauh mana kualitas tidur Anda selama ini. Jika memiliki gangguan tidur atau masalah medis, segera periksakan ke dokter untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Selain itu, tentu kebiasaan hidup sehat juga perlu diterapkan.
Nah, itulah berbagai penyebab kenapa sering mengantuk padahal tidur cukup. Jika kondisi sering mengantuk ini sudah sangat mengganggu, cobalah segera mencari tahu akar masalah agar penangannya lebih tepat sasaran. Pada dasarnya, tidur memang bukan hanya soal durasi namun juga soal kualitasnya.