Orang dengan penyakit asam lambung atau GERD kerap mengalami pengalaman tidur yang kurang memuaskan. Sensasi seperti terbakar di dada hingga sulit bernapas bisa muncul dan membuat tidak nyaman. Inilah mengapa penting untuk mempertimbangkan berbagai rekomendasi posisi tidur saat asam lambung naik agar gejalanya tidak muncul atau bahkan semakin parah, tidur pun bisa lebih nyenyak.
Secara umum, memilih posisi tidur memang berpengaruh terhadap kenyamanan tidur. Terutama untuk Anda yang memiliki kondisi kesehatan khusus, penyesuaian posisi tidur dapat meningkatkan pengalaman tidur. Lalu, posisi tidur seperti apa yang direkomendasikan untuk para penderita GERD? Simak penjelasannya di bawah ini.
Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah kondisi dimana asam lambung naik ke kerongkongan. Orang yang memiliki penyakit asam lambung ini akan merasakan sensasi perih atau panas terbakar di bawah tulang dada (heartburn). Meski tergolong umum, penyakit ini tidak boleh diremehkan karena bisa mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk saat tidur.
Gejala GERD bisa muncul di malam hari dan membuat penderitanya sulit tidur. Untuk mengatasinya, berikut adalah beberapa rekomendasi posisi tidur saat asam lambung naik:
Tidur miring ke kiri
Tidur menyamping adalah posisi yang dipilih oleh banyak orang. Namun, penderita GERD sebaiknya tidur menghadap ke kiri untuk meminimalisir keluhan gejala asam lambung. Posisi ini lebih tepat karena dinilai dapat menghambat naiknya isi lambung ke kerongkongan.
Tidur menghadap ke kanan dapat merelaksasi otot sfingter lambung lalu meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Agar lebih nyaman, gunakan pula bantal tambahan di antara lutut untuk menyangga dan menjaga keselarasan tulang belakang.
Tinggikan posisi kepala
Rekomendasi posisi tidur saat asam lambung naik berikutnya adalah meninggikan posisi kepala saat berbaring. Posisi tubuh bagian atas yang lebih tinggi bisa membantu mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Cara ini juga berguna untuk menurunkan risiko makanan kembali naik ke kerongkongan.
Baca juga: Kenali Penyebab Dada Sakit saat Tidur dan Cara Mengatasinya
Gunakan bantal tambahan untuk menyangga bagian punggung atas hingga kepala. Lakukan penyesuaian terhadap ketinggian bantal supaya Anda tetap nyaman sepanjang malam tanpa harus merasa pegal.
Hindari tidur telentang
Tidur telentang adalah posisi yang juga tergolong umum. Namun, posisi tidur satu ini tidak direkomendasikan untuk mereka yang memiliki penyakit asam lambung atau GERD. Posisi ini dapat menyebabkan tekanan pada perut sehingga asam lambung terdorong naik ke kerongkongan. Artinya, hal tersebut akan memperparah gejala GERD.
Setelah mengetahui berbagai rekomendasi posisi tidur saat asam lambung naik, saatnya mengetahui tips lainnya agar Anda bisa tidur dengan lebih nyaman. Pola hidup sehat dan penerapan sleep hygiene akan sangat membantu Anda untuk memperoleh momen tidur yang berkualitas.
Hindari makan sebelum tidur
Jika memiliki masalah asam lambung, Anda sebaiknya tidak makan berat sebelum tidur. Ini karena durasi yang dibutuhkan untuk mencerna makan malam biasanya lebih lama. Utamakan makan malam dalam porsi kecil dan dilakukan minimal 3 jam sebelum tidur.
Gunakan baju yang longgar
Pakaian ketat bisa membuat tubuh tidak nyaman dan memicu gejala GERD. Ini karena pakaian ketat bisa memberi tekanan pada area perut dan mendorong asam lambung naik. Oleh karena itu, coba gunakan baju yang longgar saat tidur sehingga nantinya lebih nyaman.
Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman
Lingkungan tidur yang nyaman bisa membantu meningkatkan pengalaman tidur. Jika Anda ingin momen tidur yang lebih baik, coba ciptakan suasana yang ideal pula. Misalnya, lampu yang diredupkan, suhu ruang yang disesuaikan, hingga penggunaan bantal dan kasur busa berkualitas.
Baca juga: 9 Cara Tidur Cepat Ini Bisa Dicoba Penderita Insomnia
Nah, itulah rekomendasi posisi tidur saat asam lambung naik yang bisa dicoba. Penderita penyakit asam lambung atau GERD tentu juga perlu tidur cukup dan berkualitas. Dengan begitu, kebutuhan tidur terpenuhi dan nantinya memperoleh energi cukup serta tidak mengganggu aktivitas harian.